Produksi gambir di Kabupaten Limapuluh Kota terus menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.
Saat ini, daerah tersebut menyumbang sekitar 80 persen dari total produksi gambir di Sumatera Barat, menjadikannya pusat industri gambir terbesar di provinsi tersebut.
Bupati Limapuluh Kota, Safni Sikumbang, Rabu (19/11/2025), menyampaikan bahwa dominasi kontribusi tersebut berasal dari tingginya produktivitas di sejumlah kecamatan penghasil gambir utama, seperti Kapur IX, Pangkalan, Maek, dan Halaban.
“Sekitar 20 persen produksi gambir lainnya berasal dari daerah lain seperti Pesisir Selatan, Bukittinggi, dan Agam. Meski tersebar di beberapa wilayah, kontribusi Limapuluh Kota tetap menjadi yang terbesar,” ujar Safni.
Ia menjelaskan, produksi gambir dari Limapuluh Kota setiap bulan mencapai 1.500 hingga 1.800 ton, angka yang semakin mengukuhkan posisi Kabupaten Limapuluh Kota sebagai pusat produksi gambir terpenting di Sumatera Barat.
Safni juga mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja melakukan kunjungan kerja ke India untuk melihat langsung salah satu pabrik pengolahan gambir tertua di negara tersebut.
Kunjungan itu, menurutnya, memberikan wawasan baru terkait nilai ekonomi gambir apabila dikelola dengan sistem yang lebih modern dan berorientasi industri global.
“India merupakan salah satu negara dengan pasar gambir yang kuat, bahkan salah satu bahan bakunya berasal dari Indonesia, khususnya Limapuluh Kota. Ini menjadi peluang besar untuk semakin memperkuat tata kelola dan meningkatkan nilai tambah produksi gambir kita,” tegas Safni.





